Keutuhan Pasutri yang Salah Satunya Tunanetra

Authors

  • Haurul Andri STIS Hidayatullah Balikpapan
  • Hendra Ani Iswiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah Balikpapan

DOI:

https://doi.org/10.52051/ulumulsyari.v10i2.142

Keywords:

disabilitas, difabel, sakinah, tuna netra

Abstract

Pernikahan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai pasangan suami istri (pasutri) dengan tujuan membentuk rumah tangga Bahagia yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang telah dikaruniai akal dan pikiran yang pada umumnya manusia terlahir secara sempurna baik dari segi fisik maupun akal dan pikirannya. Namun adakalanya manusia terlahir dengan tidak sempurna atau cacat fisik. Baik terjadi bawaan sejak lahir atau dikarenakan kecelakaan. Dalam penelitian ini penyandang tunanetra yang dianggap tidak sempurna secara fisik memiliki tantangan dalam mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dalam hal ini tentu untuk menjaga keutuhan rumah tangga sangat membutuhkan perjuangan yang besar dan usaha yang keras serta ikhlas. Oleh karena itu permasalahan yang diangkat dalam jurnal ini adalah bagaimana cara mempertahankan keutuhan pasutri yang salah satu pasangannya menderita tunanetra, dan bagaimana sikap Islam terhadap keutuhan pasutri dengan salah satu pasanganya menderita tunanetra. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat studi kasus yang diuraikan secara deskriktif dengan metode pangambilan data dari wawancara dan observasi. Data diolah dengan teknik editing, klasifikasi, kemudian dianalisa dan disimpulkan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa upaya dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga adalah harus saling memiliki kemitraan antara suami dan istri, saling mendukung dan saling memahami antara suami dan istri. Tinjauan hukum Islam terhadap upaya suami istri yang pasangannya menderita tunanetra disebut dalam salah satu dari lima Maqasid al-syari’ah dalam kaitannya dengan pernikahan adalah memelihara agama maka dalam hal ini pasangan tersebut diuji keimanannya melalui pasangannya penyandang tunanetra. Kemudian seberapa kuat kelurga itu dalam meyakini agamanya dan seberapa besar kesabaran dalam menjaga keutuhan rumah tangganya.

Downloads

Published

2022-05-11