Obyektivitas dan Subyektivitas Dalam Sains, Ilmu Agama dan Sosial
Keywords:
Filsafat Ilmu, Obyektivitas, Subyektivitas, Ilmu PengetahuanAbstract
Persoalan sejarah ilmu pengetahuan dari dahulu selalu diwarnai oleh persaingan dan saling tarik-menarik untuk mendominasi antar berbagai ide pemikiran dalam memperjuangkan eksistensi ilmu pengetahuannya. Tujuan mulia ilmu yang berasas pada pencapaian kebenaran yang hakiki demi kepentingan pengetahuan manusia itu sendiri menjadi semacam pondasi dari munculnya perselisihan dinamika ilmu pengetahuan selanjutnya. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, terjadi dikotomi antara obyektivitas dan subyektivitas yang membuat konteks ilmu pengetahuan mengalami segregasi, bukan integrasi. Ilmu tersegmentasi dalam sekian banyak nomenklatur yang membingungkan, terpisah antara sains, ilmu agama dan ilmu sosial. Pada akhirnya ilmu agama semakin terpisah dari ilmu lainnya, dan sekularisasi terhadap ilmu pengetahuan menjadi semakin tidak terelakkan.